Sabtu, 08 Desember 2012

Karakter Peserta Didik SBI

Berikut daftar karakter peserta didik yang perlu dibina dalam setiap pembelajaran pada Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) yang disadur dari Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah.

1. Religius (Religious/ religiosity)
2. Percaya diri (Confident/ condifence)
3. Patuh pada aturan -aturan sosial  (Complying social rules/ social compliance)
4. Menghargai keberagaman (Appreciating diversity/ appreciation of diversity)
5. Berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif (Thinking logically, critically, creatively, and innovatively)
6. Mandiri/ Autonomous/ Autonomy
7. Nasionalis/ Patriotic/patriotism/ national pride
8. Menghargai karya dan prestasi orang lain/ Appreciative of works and achievements of others/ appreciation of . . .
9. Bertanggung jawab/ Responsible/ responsibility
10. Bergaya hidup sehat/ Having healthy lifestyle/ healthy lifestyle
11. Santun/ Courteous/ courtesy
12. Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain/ Aware of rights ang obligations of self and others/ awareness of . . .
13. Jujur/ Honest/ Honesty
14. Disiplin/ Diciplined/ discipline
15. Kerja Keras/ Industrious/ Industriousness
16. Demokratis/ Democratic/ democracy
17. Peduli sosial dan lingkungan/ Caring about social matters and environment/ Social and environmental care.
18. Ingin tahu/ Curious/ curiousity
19. Cinta ilmu/ Passionate about learning/ passion for learning
20.Berjiwa wirausaha/ Having enterpreneurial spirit/ enterpreunership
21. Konasi (kemauan untuk bertindak)/ Willingness to act
22. Cermat dan teliti/ Precision, accurate
23. Sederhana/ Parsimoy, simple
24. Objektif/ Objective, factual
25. Tekun/ Perserverence
26. Skeptis/ Scepticism
27. Terbuka/ Open minded
28. Mampu bekerjasama/ Cooperative
29. Empati/ Empathy
30. Empiris/ Empirism
31. Peduli terhadap keselamatan kerja laboratorium/ Work safety

Semoga bermanfaat untuk menerapkan kurikulum bersama karakter peserta didik pada setiap pembelajaran di kelas.

Jumat, 07 Desember 2012

Model -Model Pembelajaran yang Efektif

A. EXAMPLES NON EXAMPLES
Contoh dapat dari kasus/ gambar yang relevan dengan KD

Langkah-langkah:
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP/ LCD Projector.
3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan/ menganalisa      gambar.
 4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
6. Mulai dari komentar/ hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
7. Kesimpulan.

B. PICTURE AND PICTURE

Langkah-langkah:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Menyajikan materi sebagai pengantar.
3. Guru menunjukkan/ memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi.
4. Guru menunjuk/ memanggil siswa secara bergantian memasang/ mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
5. Guru menanyakan alasan/ dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
6. Dari alasan/ urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/ materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
7. Kesimpulan/ Rangkuman

C. NUMBERED HEADS TOGETHER (Kepala Bernomor/ SPENCER KAGAN, 1992)

Langkah-langkah:
1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/ mengetahui jawabannya.
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka.
5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain.
6. Kesimpulan

D. COOPERATIVE SCRIPT (Danserau CS., 1985)

Skrip Kooperatif:
Metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari.

Langkah-langkah:
1. Guru membagi siswa untuk berpasangan.
2. Guru membagikan wacana/ materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
Sementara mendengar:
- menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap.
-membantu mengingat/ menghafal ide-ide pokok yang menghubungkan materi sebbelumnya atau dengan materi lainnya.

5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti di atas.
6. Kesimpulan siswa bersama-sama dengan guru.
7. Penutup

E. STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
Tim Siswa Kelompok Prestasi (Slavin, 1995)

Langkah-langkah:
1. Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku dll).
2. Guru menyajikan pelajaran.
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4. Guru memberi kuis/ pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu.
5. Memberi evaluasi.
6. Kesimpulan.

F. JIGSAW (Model Tim  Ahli/ Aronson, Blaney, Stephen, Skies and Snapp, 1978)

Langkah-langkah:
1. Siswa dikelompokkan ke dalam 4 anggota tim.
2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda.
3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan.
4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/ sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka.
5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
7. Guru memberi evaluasi.
8. Penutup.

G. PROBLEM BASED INTRODUCTION  (PBI)
     PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH

Langkah-labgkah:
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2. Guru membantu siswa mendifinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.).
3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
4. Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

H. ARTIKULASI

Langkah-langkah:
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
2. Guru menyajikan materi sebagimana biasa.
3. Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang.
4. Suruhlah seorang dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya.
5. Suruh siswa secara bergiliran/ diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagaian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya.
6. Guru mengulangi/ menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa.
7. Kesimpulan atau penutup.

I. MIND  MAPPING

Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban.

Langkah-langkah:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa/ sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban.
3. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang.
4. Tiap kelompok menginventarisasi/ mencatat alternatif jawaban hasil diskusi.
5. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru.
6. Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru.

J. MAKE- A MATCH (MENCARI PASANGAN/ Lorna Curran, 1994)

Langkah-langkah:
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
2. Setiap siswa mendapat satu buah kartu.
3. Tiap siswa memikirkan jawaban/ soal dari kartu yang dipegang.
4. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (Soal Jawaban).
5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya.
7. Demikian seterusnya.
8. Penutup.

K.  THINK PAIR SHARE (BERPIKIR BERPASANGAN BERBAGI/ Frank Lyman, 1985)

Langkah-langkah:
1. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/ permasalahan yang disampaikan guru.
3. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing.
4. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya.
5. Berawal dari kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi  yang belum diungkapkan para siswa.
6. Guru memberi kesimpulan.
7. Penutup.

L.GROUP INVESTIGATION (Sharan, 1992)

Langkah-langkah:
1. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen.
2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.
3. Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas sehingga satu kelompok mendapat tugas satu materi/ tugas yang berbeda dari kelompok lain.
4. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi penemuan.
5. Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan hasil pembahasan kelompok.
6. Guru  memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan.
7. Evaluasi.
8. Penutup.

M. BERTUKAR PASANGAN

Langkah-langkah:
1. Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru biasa menunjukkan pasangannya atau siswa menunjukkan pasangannya).
2. Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya.
3. Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan lain.
4. Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan masing-masing pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban mereka.
5. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula.

N. DEBATE

Langkah-langkah:
1. Guru membagi 2 kelompok peserta debat yang satu pro dan yang lainnya kontra.
2. Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh kedua kelompok di atas.
3. Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu anggotanya kelompok pro untuk berbicara saat itu ditanggapi atau dibalas oleh kelompok kontra demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
4. Sementara siswa menyampaikan gagasannya guru menulis inti/ ide-ide dari setiap pembicaraan di papan tulis. Sampai sejumlah ide yang diharapkan guru terpenuhi.
5. Guru menambahkan konsep/ ide yang belum terungkap.
6. Dari data-data di papan tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan/ rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.